Data Warehouse Bank Mandiri

Profil Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi. Diantaranya adalah dengan menutup 194 kantor cabang yang overlap dan mengurangi jumlah pegawai dari 26.000 menjadi 17.620. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.
Bank Mandiri mewarisi sembilan core banking system dari keempat legacy bank dan kurang lebih 120 data center, dimana masing-masing sistem memiliki karakteristik desentralisasi. Selain itu, infrastruktur hardware, software maupun jaringan teknologi informasinya sangat beragam. Bahkan, di dalam stu bank legacy terdapat lebih dari satu core banking system dengan produk yang tidak terstandarisasi, yakni ada dua aplikasi yang berbeda, baik ATM maupun treasury dan Trade Finance.

Metode pengembangan IS (Information Systems) yang dipilih oleh Bank Mandiri
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri melakukan evaluasi atas core banking system dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan IS-nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking system dari keempat bank legacy tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.
Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200 cabang, telah Y2K compliance dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.

Data Warehouse Bank Mandiri
Dalam mendukung bisnisnya, Bank Mandiri memerlukan data-data dan informasi penting terutama yang berkaitan dengan transaksional maupun penyediaan laporan.
Sumber data diperoleh dari sistem Core Banking, Eximbills, ICS, LOS, MAKSI maupun SAP. Data diolah dalam sistem datawarehouse yang memegang peranan penting dalam penyusunan laporan antara lain :
a. Laporan Bank Indonesia (Regulatory Reporting) seperti :
    - Laporan Bulanan Bank Umum (LBU)
    - Sistem Informasi Debitur (SID)
    - Laporan Harian Bank Umum (LHBU)
    - Laporan Berkala Bank Umum (LBBU)
    - Data Feeding Aplikasi Anti Money Laundering (AML)
b. Laporan Performance Measurement System (PMS)
c. Laporan Management Information System (MIS)

Download selengkapnya disini
forward home